The Facts of the Jellyfish's sting and the treatment

How do we treat a jellyfish sting? This is a full explanation about it.

Cari Tahu Kecerdasan Apa Yang Anda Kuasai

Pada dasarnya, manusia memiliki 9 kecerdasan utama sesuai dengan pembagian kecerdasan pada otak kita. Hanya saja kemampuan yang sangat dominan pada setiap orang berbeda. Cari tau disini kecerdasan apa yang lebih dominan pada diri anda.

4 Trend Masa Depan Berkaitan dengan Teknologi Ramah Lingkungan

Menyelamatkan planet ini dan mengurangi emisi adalah hal yang baik, tapi siapa yang mengatakan bahwa Anda tidak bisa bersenang-senang sedikit ketika melakukan hal itu?

Mempercantik Tampilan Rumah dengan 'Vertical Garden'

Pada masa sekarang, Vertical garden masih belum familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Jauh sebelum dikenal di Indonesia, masyarakat dari negara-negara yang memiliki lahan terbatas sudah memanfaatkan solusi ini.

Nokia X2-02, Musik Murah Dengan Easy Swap

Nokia sebagai raja ponsel dunia kembali luncurkan ponsel musik murah meriah. Kali ini dalam balutan Nokia X2-02, dedengkot asal asal Finlandia ini mengusung konsep dual SIM dengan easy swap.

Tampilkan postingan dengan label Knowledge. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Knowledge. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Maret 2012

Cumi Kolosal Misteri Raksasa Bawah Laut

Bumi adalah planet yang di kelilingi oleh lautan, hampir dua pertiga bagian bumi adalah lautan dan hanya sepertiganya saja daratan. Banyak hal yang belum kita ketahui tentang lautan bahkan makhluk yang hidup di dasar laut masih menjadi tanda tanya besar bagi kita.


Salah satunya yaitu Cumi Kolosal, Apabila kita mengira Cumi raksasa sudah memiliki ukuran yang luar biasa maka perkenalkan makhluk yang satu ini, Colossal Squid atau Cumi kolosal.

Makhluk ini memiliki nama latin Mesonychoteuthis hamiltoni dan para ilmuwan percaya kalau makhluk ini bisa bertumbuh hingga paling tidak memiliki panjang 14 meter atau hingga mencapai 46 kaki. Ini membuatnya menjadi hewan invertebrata terpanjang di dunia. Faktanya mata hewan laut tersebut berukuran sebesar piring makan. Ini menjadi mata terbesar yang pernah ditemukan sebelumnya. Para ilmuwan meyakini hewan agresif ini mampu menyelam hingga kedalaman 6500 kaki. Walaupun demikian, para ilmuwan tidak bisa memastikan hingga seberapa panjang hewan ini bisa bertumbuh.



Mengenai Colossal Squid, Dr.Steve O'Shea, ahli cumi dari Auckland University berkata:
"Sekarang kita tahu kalau makhluk ini memiliki ukuran yang lebih besar dibanding Giant Squid. Giant Squid bukan lagi cumi terbesar di luar sana. Sekarang kita memiliki sesuatu yang lebih besar. Bahkan bukan cuma sekedar besar, tetapi benar-benar jauh lebih besar."


Colossal Squid di foto di atas ditangkap di Laut Ross dan memiliki panjang mantel 2,5 meter. Ukuran ini termasuk luar biasa karena Giant Squid terbesar yang diketahui hanya memiliki panjang mantel 2,25 meter. Lagipula, Colossal Squid di atas dipercaya masih dapat bertambah panjang hingga mencapai ukuran yang jauh lebih besar.

Teringat dengan legenda Kraken yaitu monster laut yang legendaris yang pernah terlihat di pesisir Norwegia dan iceland. Bedasarkan laporan dari pelaut, kraken adalah mahluk yang memiliki ukuran yang luar biasa yang bisa saja menyerang kapal. Dengan menjerat badan kapal dengan tentakelnya. Mungkin saat ini kraken disebut sebagai gurita raksasa. Legenda kraken bersumber dari laporan pelaut perancis dimana kapalnya diserang ketika kapal mereka sedang bertolak dari pesisir angola.


Bisa diduga penyebabnya adalah cumi kolosal. Masih banyak sekali tanda tanya mengenai cumi kolosal ini. Mungkin untuk suatu hari nanti kita bisa melihat hewan raksasa ini dengan mata kepala kita sendiri.

Sabtu, 25 Februari 2012

Japanese Quake Gave Scientists An Unprecedented Look At A Big Tsunami

By many measures, the magnitude 9.0 earthquake that shook Japan a year ago was a record-breaker. It was the largest quake in the country’s written history, the trigger for the worst nuclear accident in 25 years and the costliest natural disaster ever.
Amid such superlatives, it’s easy to forget one more: During the Tohoku-oki quake, the seafloor off Japan’s coast wrenched itself farther apart than scientists had ever measured along any seafloor. In places, chunks of ground slipped horizontally past their neighbors by more than 50 meters and vertically by 10 meters.
“The earthquake was a scofflaw,” says Emile Okal, a geophysicist at Northwestern University in Evanston, Ill. “It violated the scaling laws we’re used to.”


That deviant behavior is what made the quake so deadly, by producing a monster tsunami. When the seafloor moves by half the length of a football field, it displaces an awful lot of water. Of the approximately 20,000 people who died on March 11, 2011, more than 90 percent drowned, were washed away or were otherwise killed by water. So researchers have been studying what happened off Japan’s coast, seeking ways to better detect a lawless quake, track the resulting tsunami and ultimately save lives.

Some of the work, based on survivor videos, reveals how quickly the deadly water surged into and then drained from coastal villages. Other research, looking at ancient sand deposits and boulders tossed like pebbles, suggests that Pacific-wide tsunamis like Tohoku-oki may be more common than once thought.
There’s some good news among the bad. The Japan tsunami was the earliest and best-detected monster wave ever, thanks to warning buoys set up globally after the 2004 Indian Ocean tsunami killed a quarter of a million people. With new findings from the Japan disaster and data from the global buoys, scientists in the United States are working to develop a forecast system that will in principle give people a better warning by predicting areas most likely to flood rather than the heights of incoming waves.


Still, one year after the Tohoku-oki disaster, scientists are far from taming the tsunami hazard. When it comes to translating scientific know-how into reducing death tolls from disasters, says Caltech seismologist Hiroo Kanamori, “we are always one step behind.”

In the wake
Many types of geological disturbances, including underwater landslides and volcanic eruptions, can trigger tsunamis. Most tsunamis, however, are set off by earthquakes, such as those that strike off the east coast of Japan. Here, the western part of the Pacific crustal plate dives beneath a tendril of the North American plate, building up strain that’s released occasionally in earthquakes.
Scientists and emergency planners in Japan are well aware of the tsunami threat; in June 1896, the Sanriku earthquake triggered a massive wave that killed more than 27,000 people. But the March 2011 disaster was simply off the scale compared with what most people would have expected.
The Tohoku-oki tsunami got so large not only because of the sheer amount of slip, but also because of the way the ground moved during the earthquake. When the quake hit, part of the seafloor that had been sloping down at a steep angle quickly lurched toward the surface, displacing an unprecedented amount of water, Takeshi Tsuji, a marine geologist at Kyoto University, said in San Francisco in December at a meeting of the American Geophysical Union.
Moments after the rupture came the first sign a tsunami was on its way. One Russian and three U.S. tsunami buoys nearby detected a huge movement of water, up to 1.64 meters high. “We knew immediately, within 30 minutes, that this was gigantic,” says Eddie Bernard, former director of the National Oceanic and Atmospheric Administration’s Pacific Marine Environmental Laboratory in Seattle.



Nowhere was the tsunami felt more dramatically than in the narrow inlets that riddle Japan’s Sanriku coast, north of the city of Sendai. Fishing villages nestle within the inlets where they are protected from wind and everyday waves, but such locations are the worst place to be when a tsunami arrives, says Costas Synolakis, a tsunami expert at the University of Southern California in Los Angeles and at the Hellenic Center for Marine Research in Anavyssos, Greece.
In the open ocean, a tsunami typically appears as a few extra centimeters or tens of centimeters moving atop the water column. But once the wave starts to approach land, the energy that had been spread over the entire ocean’s depth becomes squeezed into a shallow layer. This compression ramps up the tsunami’s amplitude as high as meters or tens of meters, especially in inlets that funnel the water forward. The Japanese waves reached as high as 40 meters.
At the fishing port of Kesennuma Bay, where nearly 1,500 people died, scientists have gone back to the scene of dramatic videos by two survivors to re-create what happened. Aware of the local risks, Kesennuma’s emergency manager had sent out a tsunami alarm within two minutes of the earthquake — before either the Japan Meteorological Agency or the Pacific Tsunami Warning Center, the national and international agencies in charge of similar alerts. Within 30 minutes the tsunami arrived at the port, swamping the bay.
In June, a team led by Hermann Fritz of the Georgia Institute of Technology’s Savannah campus used lasers to scan the surroundings where many survivors had clustered: a Coast Guard building, a vertical evacuation platform at the local fish market and a hill marked as an evacuation route. From the laser data and photos of the port, Fritz and his colleagues generated a photorealistic three-dimensional rendering of the landscape. The team then calibrated survivor videos against this data, mapping precisely how water inundated the bay and receded — information that’s impossible to obtain by surveying after the fact.
By measuring how current flowed on the water’s surface, the scientists calculated that soon after the tsunami reached its maximum height of 9 meters in the bay, it receded at unsurvivable speeds. The outflow sped up from 3 meters per second to 11 meters per second within just two minutes — something no one caught in the water could navigate through. “These currents are very important because they cause a lot of damage,” Fritz says.
When it comes to building concrete breakwaters, seawalls and other coastal defenses, Sanriku is perhaps the best-protected coastline in the world. Stone tablets left by past generations often mark the high-water point of historic floods. In some places, such long memories help plan prevention: The village of Otanabe was devastated by 15-meter-high waves during the 1896 tsunami, so residents rebuilt with a 15.5-meter-high seawall. In March 2011, the barrier kept the sea back. But overall, Sanriku’s coastal defenses were built to withstand a tsunami an order of magnitude smaller than the one that arrived. One much-ballyhooed breakwater in Kamaishi Bay, completed three years earlier at a cost of $1.6 billion, mostly crumbled in the face of the Tohoku-oki tsunami.


 Future forecasts
To help coastal residents better prepare, with or without concrete defenses, scientists are promoting new flooding forecasts instead of the usual reports of incoming wave heights. Few people inherently understand the concept of wave height, says Bernard: “They don’t know what a 3-meter or 6-meter tsunami means.” Another problem with wave-height forecasts is that coastlines are variable. A 1-meter tsunami might cause extensive flooding in one place, whereas a 3-meter tsunami that hits nearby might not lead to flooding at all.
Flooding forecasts could be particularly useful for countries that lie across an ocean basin from a massive quake, and hence have time to prepare for an oncoming wave. “An earthquake shakes for minutes, while a tsunami crashes for hours,” Bernard says.
In Hawaii, the aftereffects of the Tohoku-oki earthquake continued to arrive throughout the night. Because of the way the Hawaiian Islands are arranged, a tsunami can become trapped “and just keep banging around with no time for the water to drain,” Bernard says. The city of Kahului, on the north side of Maui, flooded extensively not just from the initial wave but also from the second and third that arrived soon thereafter. Emergency officials had evacuated much of the coastline, but fine-tuning computer programs used to predict the areas that will flood could mean less overall disruption, Bernard says.
New data to improve such forecasts come thanks to the network of ocean buoys designed for tsunami warnings, called the Deep-ocean Assessment and Reporting of Tsunamis, or DART, array. NOAA started using six of these buoys in 2001, and ramped up its investment after the 2004 Indian Ocean disaster. Today dozens of DART buoys, run by countries from the United States to Russia to Australia, operate constantly. In each, a recorder on the seafloor monitors the pressure of water passing overhead; a buoy tethered on the surface can instantly transmit warnings when a tsunami arrives.
The Tohoku-oki tsunami was the first to be measured by multiple DARTs right near where the quake happened, and was also the first mega-tsunami — with wave heights more than 1 meter in the open ocean — ever detected in real time. Data from the buoys are giving scientists confidence to push their tsunami forecasts into new realms, says Vasily Titov of the NOAA lab, such as cranking out local forecasts within one hour for U.S. coastlines or creating specialized forecasts for crucial facilities such as nuclear power plants, oil and gas infrastructure, and ports and harbors.
Following the Japanese tsunami, NOAA scientists tested their forecasting potential by taking wave-height data from buoys along the Japanese coast and simulating where current programs say the flooding should be expected. The resulting prediction map matched well with flooding actually observed, Titov says.
Titov has produced similar simulations for the U.S. Pacific Northwest coast, which is thought to be at high risk of a large earthquake and tsunami. After a magnitude 9.1 quake, Titov has calculated, wave heights could reach as high as 10 meters at some places along the Oregon and Washington coasts, such as near the mouth of the Columbia River or north of Coos Bay, Ore.
The bottleneck to warnings may not be technology but human organization, or lack thereof. A full-scale test in October of the new Indian Ocean tsunami warning system, set up explicitly to prevent a repeat of the death toll in 2004, went relatively smoothly. But some countries, such as Somalia, have not implemented national plans to respond and pass the message to local residents when an alert from the oceanwide system comes in.

Ring of Fire risk
Such warning systems may ultimately get more use in the Pacific than previously thought. “Paleotsunami” studies, which look for evidence of waves from centuries past, are beginning to show just how common these disasters are around the Pacific’s Ring of Fire.
Over the last decade, for instance, Japanese studies have revealed the scale of a tsunami that struck in July 869. An earthquake, probably around magnitude 8.6, sent sand and other debris flooding across the Sendai plain, Daisuke Sugawara of Tohoku University in Sendai said at the geophysics meeting. Eerily, these deposits match almost exactly the region that was inundated in March 2011.
Farther out in the Pacific, scientists are cobbling together the tsunami history of the small islands that dot the ocean’s vast expanses. In the Cook Islands, for instance, shells embedded into the sides of trees speak to the violent wave that swept over after a volcano erupted and collapsed cataclysmically near Vanuatu in the year 1452. Traces of the tsunami linger as high as 30 meters above sea level, yet tsunami assessments for the islands say residents there don’t need to worry about anything higher than 2.8 meters. “We are most definitely underestimating the hazard and risk,” James Goff, a tsunami expert at the University of New South Wales in Sydney, said at the geophysics meeting.
Other hints come from the traditional environmental knowledge of local residents. In New Zealand, 15th century Maori tales tell of people being thrown into the dunes by a nasty beast attacking from the sea. The tail of the beast broke off and became a small offshore island, a constant reminder of the ocean’s threat.
Past tsunamis may even have influenced how people settled islands across the Pacific. Early Polynesians had spread into the Samoan archipelago by 2,800 years ago but then stopped — quite possibly because that’s when a big tsunami washed across the Pacific. Similarly, the long-distance Pacific voyaging networks collapsed after the 15th century Vanuatu eruption, Goff said. At least three of four known massive Pacific tsunamis in the last 2,000 years coincided with big changes in human settlement, he said at the meeting.
For now at least, Japan seems to be recovering far more resiliently from its own wave disaster. Parts of the coast around the damaged Fukushima Daiichi nuclear reactors remain off-limits, but people have moved back into other areas to start rebuilding their lives. And government officials are already talking about one way to cope with the threat of future tsunamis.
Figuring the coast has gotten the worst it will get for quite some time, the minister for reconstruction suggested in January that the country should perhaps rebuild its concrete tsunami barriers — to the same height they were before.

Rabu, 15 Februari 2012

7 Kelebihan Indonesia Di Bandingkan Negara Lain

Meski kita selalu memandang negara kita sendiri, Indonesia dengan sebelah mata karena selalu merasa terpuruk di mata dunia atas, Indonesia tetaplah Tanah Air kita. Dan meskipun kini Indonesia dihiasi dengan maraknya ksi korupsi dan meningkatkannya kemiskinan, Indonesia tetaplah negara kita. Namun dibalik semua kekurangan Indonesia, negara ini adalah negara kaya akan hasil alamnya yang belum tentu negara maju memilikinya.

Berikut ini 7 kelebihan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara-negara maju lainnya :

1. Tambang Emas
Indonesia mempunyai tambang emas terbesar dengan kualitas terbaik di dunia yang diolah oleh PT Freeport. Mulai awal hingga kini pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas, atau setara dengan Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah. Namun sayangnya tambang ini dikelola oleh Amerika, dengan  prosentase keuntungangan 1% untuk Indonesia, dan 99% untuk Amerika sebagai pemilik teknologi. Dan jika lapisan tambang emas dan tembaga mulai menipis hingga kedalaman 400 meter, ternyata terdapat kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas yaitu uranium.



2. Cadangan Gas Alam Terbesar
Indonesia mempunyai cadangan gas alam terbesar didunia, yang terletak di Blok Natuna sebanyak 202 triliun kaki kubik dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. Dan masih dikelola oleh perusahaan asing Exxon Mobil dibantu Pertamina.



3. Hutan Tropis
Hutan tropis di Indonesia adalah yang terbesar di dunia dengan luas 39.549.447 Hektar, dan keanekaragaman hayati serta plasmanutfah terlengkap di dunia, yang terletak di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.



4. Lautan Luas
Indonesia negara dengan lautan terluas di dunia, di kelilingi dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.



5. Penduduk Terbesar Ke 4
Indonesia tercatat sebagai negara dengan penduduk terpadat ke 4 di dunia.



6. Tanah Subur
Tanah subur di Indonesia dipengaruhi karena banyaknya gunung berapi yang aktif, terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan. Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya.


7. Pemandangan Eksotis
Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.


Kamis, 26 Januari 2012

Perdalam Pengetahuan tentang Ninja!!

Ninja dalam sejarah Jepang itu seperti sebuah bayangan, Shinobi atau Ninja (dalam bahasa Jepang :忍者, harafiah, “Seseorang yang bergerak secara rahasia”) adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam seni ninjutsu (secara kasarnya seni pergerakan sunyi) Jepang.

Ninja, seperti samurai, mematuhi peraturan khas mereka sendiri, yang disebut ninpo. Menurut sebagian pengamat ninjutsu, keahlian seorang ninja bukanlah pembunuhan tetapi penyusupan. Jadi, keahlian khusus seorang ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara. Saat ini, ninja seperti legenda,seperti figure yang dipuja, muncul di game-game dan kartun anak-anak, juga sebagai genre dari film action seni bela diri.

Ninja biasanya segera dikaitkan dengan sosok yang terampil beladiri, ahli menyusup dan serba misterius seperti yang tampak di dalam film atau manga. Dalam kenyataannya penampilan ninja yang serba hitam ada benarnya, namun jika ada anggapan bahwa ninja identik dengan pembunuh brutal, berdarah dingin, pembuat onar, tukang sabotase, tidak demikian adanya. Kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu nin dan sha yang masing-masing artinya adalah tersembunyi dan orang. Jadi ninja adalah mata-mata profesional pada zaman feudal jepang. Sejarah ninja juga sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan mereka tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia.

Ninja juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada seseorang yang menguasai dan mendalami seni bela diri ninjutsu. Nin artinya pertahanan dan jutsu adalah seni atau cara. Kata ninja juga diambil dari kata ninpo. Po artinya adalah falsafah hidup atau dengan kata lain ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan selalu waspada dan terintregasi pada prinsip ninpo.

Ninja dalah mata-mata profesional di zaman ketika para samurai masih memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan jepang pada abad 12. Pada abad 14 pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas, informasi tentang aktivitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan para ninja pun semakin aktif. Para ninja dipanggil oleh daimyo untuk mengumpulkan informasi, merusak dan menghancurkan gudang persenjataan ataupun gudang makanan, serta untuk memimpin pasukan penyerbuan di malam hari.karena itu ninja memperoleh latiham khusus. Ninja tetap aktif sampai Zaman Edo (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan dibenahi oleh pemerintah di zaman edo.
Gerakan beladiri ninjutsu hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan. Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti bantingan, rolling dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan teknik khusus lainnya. Namun, dalam prakteknya ninja menghindari kontak langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar, lontar, tembak, dan penyamaran lebih sering digunakan. Berbeda dengan seni beladiri lain.

Ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase, melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan untuk melindungi keluarga ninja mereka. Apa yang dilakukan ninja memang sulit dimengerti.

Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di sisi lain ninja harus menerapkan “berperilaku kejam dan licik” saat menggunakan jurus untuk menghadapi lawan. Disisi lain ajaran ninpo memberi petunjuk bahwa salah satu tujuan ninjutsu adalah mengaktifkan indra keenam mereka. paduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama memungkinkan para ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya. Sehingga dapat mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan dalam berbagai disiplin ilmu.

Tempat yang Mungkin Menjadi Hunian Makhluk Halus

Dimanakah kita dengan mudah bisa menemukan hantu, demit atau makhluk halus lainya? Apakah setiap orang bisa menyaksikan makhluk halus yang bergentayangan di dekatnya?

Sejumlah orang memang dilahirkan memiliki daya sensitivitas yang sangat tinggi, sehingga mereka senantiasa dengan mudah mendeteksi sekaligus menyaksikan keberadaan makhluk halus. Orang-orang yang seperti ini, dimanapun mereka berada dapat dengan mudah ‘memergoki’ adanya makhluk halus.

Sementara itu, ada juga orang yang memiliki sensitivitas hanya pada saat berada ditempat-tempat tertentu. Mereka dapat mendeteksi atau menyaksikan keberadaan makhluk halus hanya ditempat-tempat tertentu saja. Sedangkan ditempat-tempat lainya, mereka sama sekali tidak dapat mendeteksi atau menyaksikan makhluk halus yang ada.

Orang-orang lainya mungkin hanya memiliki daya sensitivitas secara kebetulan pada waktu-waktu tertentu saja, sehingga mungkin mereka cuma berhasil menyaksikan adanya makhluk halus itu dua atau tiga kali saja sepanjang umur mereka. Yang lainya boleh jadi tidak memiliki sensitivitas sama sekali dalam hal ini, jelas sampai kapanpun golongan orang seperti ini, sampai kapanpun tidak akan pernah bisa mendeteksi atau menyaksikan makhluk halus, baik secara disengaja maupun tidak disengaja.

Terkait dengan masalah tempat, tidak sedikit orang yang meyakini disetiap jengkal tanah dimuka bumi ini kita sebenarnya bisa menemukan ihwal keberadaan makhluk halus. Meski demikian, ternyata ada tempat-tempat tertentu yang merupakan tempat favorit ‘mangkalnya’ para makhluk halus. Ditempat-tempat semacam itu bisa dipastikan sering kali orang menemukan hal-hal atau pengalaman yang aneh dan menyeramkan.

Tempat-tempat favorit dimana makhluk halus gemar ‘mangkal‘, antara lain:

Kompleks Pemakaman


Tidak perlu disangsikan, berbagai jenis makhluk halus ‘mangkal’ disini. Tidak menjadi soal apakah kompleks pemakaman itu telah berusia baru atau lama. Namun semakin tua usia pemakaman tersebut tentunya semakin banyak pula penghuni makhluk halusnya.

Gedung Sekolah atau Bekas Gedung Sekolah



Entah kenapa gedung sekolah atau bekas gedung sekolah menjadi salah satu tempat favorit makhluk halus. Sejumlah teori menjelaskan, gedung sekolah atau bekas gedung sekolah umumnya memiliki semacam energy cenayang yang menarik bagi kebanyakan makhluk halus.

Gedung Teater




Emosi dan ritual para aktor berikut musik serta bunyian yang dimainkan dalam gedung teater ternyata cenderung mengundang makhluk halus untuk betah tinggal tinggal didalamnya.

Medan Perang




Kekerasan dan kematian serta peristiwa yang mengerikan menjadi ciri utama medan perang. Kematian-kematian yang tidak wajar dalam peperangan pada gilirannya memicu tumbuhnya kekuatan-kekuatan halus yang bersemayam disana.

Hotel, Motel, Tempat Penginapan




Ditempat ini banyak orang singgah dengan dengan berbagai kepentingannya, hal ini rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi kekuatan halus untuk nongkrong disana.

Kamar Mayat


Sebagaimana kita ketahui, kamar mayat setiap hari tempat menyimpan sementara mayat-mayat dengan penyebab kematian berbeda-beda dan ini mengundang kekuatan-kekuatan halus untuk memilih tinggal di kamar mayat.

Bangunan Bersejarah atau Bangunan Kuno




Karena usianya yang sudah tua, sangat boleh jadi banyak makhluk halus menjadi kerasan untuk berada dibangunan-bangunan ini.

Werewolf dalam Legenda & Sejarah Penampakannya

Manusia serigala atau biasa disebut Werewolf atau lycanthropes atau Lycan banyak menjadi tema dalam film-film bertema horor fiksi, namun tahukah anda sejarah banyak mencatat tentang kasus - kasus yang pernah ada tentang manusia Serigala. Entah apakah itu gosip atau bukan, Sejarah telah mencatat pernyataan banyak saksi tentang adanya manusia serigala yang umumnya menjadi peneror untuk manusia,
Dalam daftar ini berdasar dari Litserve, berisi tentang daftar 10 Manusia Serigala ( Lycanthropy, atau kalau di filem Lycan )yang benar - benar aneh, menakutkan yang ada dalam kehidupan nyata

10. Gilles Garnier
Di kota Dole pada abad keenam belas , sebuah pengumuman untuk publik bisa dibaca di alun-alun kota. yang Isinya memberikan izin bagi orang-orang untuk melacak dan membunuh seorang manusia serigala yang telah meneror desa.
Saat berjalan melalui hutan, sekelompok petani mendengar jeritan anak kecil disertai dengan lolongan serigala. Ketika mereka tiba, mereka melihat seorang anak yang tengah terluka sedang berjuang bertahan dari makhluk mengerikan yang kemudian diidentifikasi sebagai Gilles Garnier.
Ketika anak berumur 10 th hilang di sekitar rumah Garnier, Garnier ditangkap dan dia mengaku sebagai manusia serigala. Dia kemudian dibakar hidup - hidup di tiang pancang.

9. Manusia Serigala di Greifswald 


Menurut catatan lama, Di tahun 1640, kota Greifswald di Jerman dibanjiri dengan manusia serigala. Populasi binatang ini tumbuh begitu besar dan setiap orang yang berkelana keluar setelah gelap berada dalam bahaya karena bisa didatangi oleh salah satu dari mereka.
Sekelompok mahasiswa memutuskan mereka telah cukup dan menyusun rencana. Mereka mengumpulkan semua perak mereka gelas, piring, tombol, dll, dan melelehkannya untuk membuat peluru perak. Dengan bersenjata api dengan peluru perak mereka mulai memburu manusia serigala yanag berkeliaran, dan setelah akhirnya populasi serigala itu dinyatakan lenyap, orang - orang mulai bernai keluar rumah saat malam

8. Manusia Serigala dari Ansbach 

Pada th 1685 kota Bavarian Ansbach diteror oleh seekor serigala ganas yang besar. Desas-desus mengatakan serigala itu sebenarnya adalah manusia serigala yang identitasnya diketahui sebagai walikota kota yang sudah mati.
Ketika serigala terbunuh, orang-orang Ansbach mendandani bangkai serigala itu dengan pakaian menyerupai walikota mereka. Mayat itu dipajang di alun-alun kota dan kemudian pindah ke museum.

7. Klein-Krams Werewolf


Pada jaman dulu ada hutan yang luas yang kaya dengan permainan di sekitar Klein-Krams, dekat Ludwigslust, Jerman.Perburuan besar diadakan di wilayah tersebut oleh olahragawan yang datang dari seluruh Jerman untuk menguji kecakapan mereka dengan menjatuhkan pilihan mereka dari permainan.
Selama bertahun-tahun, para pemburu telah terhalang oleh munculnya seekor serigala besar yang tampaknya kebal terhadap peluru .Kadang-kadang binatang akan mengejek mereka dengan mendekati dalam jarak yang cukup dekat, pada kesempatan bahkan menambahkan olok-olok dengan menyambar sepotong bagian tubuh dari mangsa yang dibunuhnya, lalu manusia serigala ini melesat pergi tanpa peluru bersarang di tubuhnya.
Suatu saat seorang pasukan kavaleri muda berjalan dalam perburuan, dan dia mendapati anak - anak yang berlari berhamburan dan ketakutan.lalu dia berhenti dana bertanya pada salah satu dari mereka
Si anak mengatakan kepadanya bahwa tidak ada dewasa dari keluarga Feeg berada di rumah kecuali untuk anak-anak mereka.
Ketika dia ditinggalkan sendirian, itu adalah kebiasaannya untuk mengubah dirinya menjadi manusia serigala dan meneror anak-anak tetangga. Mereka semua lari ketika dia mencapai transformasi tersebut karena mereka tidak ingin dia untuk menggigit mereka.
Petugas tersebut bingung dengan bermain imajinasi liar seperti anak-anak, bahwa dia menganggap mereka memainkan serigala jahat yang mengejar domba atau beberapa permainan sejenis. Tapi kemudian dia menangkap sekilas serigala di rumah, dan dalam beberapa saat berikutnya, seorang anak kecil berdiri di tempatnya.

6. Manusia Serigala dari Pavia


Pada tahun 1541,di Pavia, Italia, seorang petani ... sebagai serigala, jatuh di atas banyak pria di sebuah padang pertanian dan merobek mereka .
Setelah melalui banyak kesulitan akhirnya maniak itu tertangkap, dan dia kemudian meyakinkan para penangkapnya bahwa satu-satunya perbedaan yang ada antara dirinya dan serigala alami, adalah bahwa dalam serigala asli rambut tumbuh luar, sementara dia rambutnya tumbuh di dalam.
Dalam rangka untuk membuktikan pernyataan ini , para hakim memotong lengan dan kaki serigala yang kejam dan haus darah ini . dan Bajingan itu meninggal karena dimutilasi.


5. Manusia Serigala dari Chalons


Salah satu lycanthropes / Lycan / Werewolf / Manusia Serigala terburuk yang pernah ada adalah Werewolf dari Châlons, atau dikenal sebagai Demon Tailor (Iblis Tukang jahit).
Dia didakwa di Paris pada 14 Desember 1598 atas tuduhan pembunuhan yang begitu mengerikan dan pengadilan memerintahkan semua dokumen persidangan untuk dihancurkan. Bahkan nama dia sebenarnya nyaris hilang dalam sejarah.
Dibakar sampai mati untuk kejahatannya, dia dituduh memancing anak - anak kecil baik cowok atau cewek untuk main ke tokonya, kemudian menyiksa mereka, setelah disiksa, anak - anak ini kmudian diiris leher mereka, ditaburi bubuk tubuhnya, lalu dagingnya dipotong - potong sebagai bahan makanan
Di saat senja, di bawah bentuk serigala, dia menjelajahi hutan untuk menerkam orang - orang yang klewat dan dengan liar merobek tenggorokan mereka sampai mati.
Banyak tulang - tulang dari korbannya ditemukan tersembunyi dalam gudangnya, dan bangkai - bangkai yang sudah membusuk,Dikatakan saat Dia mati dia tidak mau minta ampun dan masih sempat menghujat !

4. Claudia Gaillard, Manusia serigala dari Burgundy


Claudia Gaillard adalah salah satu dari ratusan jiwa malang dibawa ke pengadilan oleh pemburu penyihir ; Henry Boguet. Menurut saksi, dia terlihat di balik semak dengan asumsi berbentuk serigala tanpa ekor.
Untuk dosa besar ini, dia ditetapkan untuk dihukum dengan penyiksaan. Mengenai penyiksaan, hakim berkomentar, Semua Laporan Umum adalah melawan dia.
Tidak seorang pun pernah melihatnya meneteskan air mata , apapun upaya yang mungkin dilakukan untuk menyebabkan dia meneteskan air mata "Claudia kemudian dibakar sampai mati di tiang pancang.

3. Michel Verdun, Manusia Serigala dari Poligny


Pada 1521, Jean Boin, Penyelidik dari Besancon,menuduh Philibert Montot, Pierre Bourgot, dan Michel Verdun karena telah membuat perjanjian dengan iblis dan untuk menjadi lycanthropy.
Orang-orang ini kemudian dikenal sebagai manusia serigala dari Poligny. Orang-orang ini dicurigai ketika seorang musafir melewati d`erah itu diserang oleh seekor serigala. Ketika membela dirinya sendiri, sang musafir berhasil menyebabkan luka pada hewan ini, memaksanya untuk mundur.
Mengikuti jejak makhluk terluka, orang itu tiba di sebuah gubuk di mana dia menemukan seorang warga setempat, Michel Verdun, di bawah perawatan istrinya, yang sedang membersihkan luka di tubuhnya.
Si Musafir ini kemudian memberitahukan peristiwa ini pada pihak yang berwenang. Kemudian Verdun Ditangkap dan disiksa, Verdun mengakui bahwa dia adalah perubah bentuk. Dia juga mengungkapkan nama-nama dari dua manusia serigala, serta mengaku kejahatan mengerikan: kultus setan, pembunuhan, dan makan daging manusia. Ketiga orang itu segera dieksekusi mati.

2. Manusia Serigala dari Benandanti


Kasus ini diadili pada 1692,di Jurgenburg, Livonia, terletak di daerah timur Laut Baltik, dalam cerita rakyat manusia serigala.Ini melibatkan laki-laki berusia 80 tahun bernama Thiess.
Thiess mengaku menjadi manusia serigala, mengatakan hidungnya telah dirusak oleh seorang pria bernama Skeistan, seorang penyihir yang sudah mati pada saat dia memukul Thiess.
Menurut kesaksian Thiess ', Skeistan dan penyihir lain mencegah tanaman di area itu tumbuh.Tujuan mereka untuk melakukan ini adalah untuk membawa gandum ke dalam neraka.Untuk membantu tanaman untuk terus tumbuh, Thiess dengan manusia serigala lainnya turun ke dalam neraka untuk melawan para penyihir dan mengembalikan gandum.

Peperangan dari manusia serigala dan para penyihir terjadi pada tiga malam di tahun itu : Saint Lucia, Pentakosta dan Santo Yohanes (perubahan musiman).Jika manusia serigala lamban dalam bertindak para penyihir akan menutup gerbang neraka, dan tanaman, ternak, dan bahkan ikan akan menderita.
Sebagai senjata manusia serigala membawa jeruji besi sementara penyihir menggunakan sapu lidi. Skeistan mematahkan hidung Theiss 'dengan gagang sapu yang diikat di ekor kuda.
Para hakim terkejut oleh kesaksian sangat aneh seperti itu, karena mereka secara alami menganggap manusia serigala adalah agen dari Iblis. Tapi sekarang mereka mendengar manusia serigala sedang bertempur melawan Iblis.
Ketika ditanya bagaimana dengan jiwa-jiwa manusia serigala, Thiess mengatakan bahwa mereka pergi ke surga.Dia bersikeras manusia serigala adalah "Anjing penjaga dari Tuhan" yang membantu umat manusia dengan mencegah Iblis dari membawa kelimpahan rejeki dari bumi.
Jika bukan karena mereka, semua akan menderita. Dia mengatakan ada manusia serigala di Jerman dan Rusia juga melawan penyihir di neraka mereka sendiri.

Thiess ditentukan dalam pengakuannya, dia menyangkal pernah menandatangani perjanjian dengan Iblis. Dia menolak untuk melihat pendeta paroki yang dikirim untuk menghukum dia, mengatakan bahwa dia lebih baik dari seorang pendeta.Dia mengklaim bahwa dia adalah orang pertama dan terakhir yang menjadi manusia serigala untuk melawan penyihir.
Akhirnya hakim memutuskan , ( mungkin karena capek dan putus asa), Thiess dihukum sepuluh cambukan karena tindakan penyembahan berhala dan keyakinan takhayul.

1. Jean Grenier


Selama awal musim semi tahun 1603 telah menyebar teror melalui St Sever distrik dari Gascony , di barat daya Perancis,
Dari sejumlah dusun kecil dan desa-desa kecil anak-anak misterius menghilang dari ladang dan jalan, dan tidak ada jejak bisa ditemukan.Dalam satu contoh, bahkan seorang bayi dicuri dari tempatnya di pondok sementara ibunya ketiduran sebentar. Orang-orang berbicara tentang serigala; orang lain menggelengkan kepala dan membisikkan sesuatu yang lebih buruk.
Kekhawatiran itu mencapai puncaknya ketika hakim lokal menyarankan Hakim bungsu dari Barony de la Roche Chalais dan de la Chatellenie bahwa informasi telah disampaikan padanya oleh 3 saksi, di antaranya gadis 13 tahun bernama Marguerite Poirier dari dusun outlaying St-Paul di Paroki Esperons - bersumpah bahwa dalam bulan purnama dia telah diserang oleh binatang buas, menyerupai serigala.

Gadis itu menyatakan bahwa saat siang sementara dia sedang menonton ternak, tiba - tiba seekor binatang liar dengan bulu rufulous, tidak seperti anjing besar, bergegas dari belukar dan merobek Kirtle dengan giginya yang tajam.

Dia berhasil menyelamatkan dirinya dari yang digigit berkat dia bersenjata dengan tongkat besi yang dibawanya.
Selain itu seorang pemuda 13 / 14 tahun , Jean Grenier, sedang menyombongkan bahwa dialah yang diserang Marguerite, saat dia menjadi seperti serigala, tetapi karena tongkat gadis itu mencegahnya dariekstremitas dia dari ekstremitas karena sebelumnya sudah makan tiga atau empat anak.

Apa yang Sebenarnya Terjadi Di Tahun 2012?

2012 nampaknya menjadi tahun yang mengerikan karena isu-isunya yang beredar bahwa akan terjadi bencana besar, bahkan kiamat akan terjadi pada tahun ini? Benarkah demikian? Tentang kiamat, hanya Tuhan yang tahu, manusia hanya berspekulasi, observasi, dan hipotesis. Lalu, apa saja yang akan terjadi di tahun 2012?

Film 2012 yang berisi adegan dimana sebagian besar bumi hancur telah mempengaruhi banyak orang untuk takut dengan tahun ini. Apalagi ditambah dengan berita beredar yang cukup mengerikan.

Dari kalender suku maya yang "katanya" berakhir di tahun 2012, bumi akan bertabrakan dengan planet nibiru, dan bahkan ada yang bilang akan terjadi badai matahari.

Banyak beranggapan kalender suku maya akan berakhir di 21 Desember 2012 pada kalender gregorian yang kita pakai. Namun NASA mengelak, itu merupakan hal yang biasa seperti kalender pada umumnya dimana setiap siklus kalender akan tetap berjalan.


Banyak keturunan suku maya yang hidup dan masih mengikuti tata cara nenek moyang mereka, namun kelompok masyarakat Maya ini tidak melakukan persiapan apapun untuk menyambut kiamat 2012.


Apakah mereka TIDAK TAHU bahwa dunia AKAN berakhir pada tahun 2012 ?


Atau justru mereka SANGAT TAHU bahwa dunia TIDAK AKAN berakhir tahun 2012 ?

NASA mengungkapkan bahwa setiap 11 tahun ada badai matahari besar dan kadang menyebabkan kerja satelit terganggu. Dan mungkin ada semacam aurora seperti tahun 1859. Nah, apakah 2012 akan terjadi badai matahari yang luar biasa besarnya?

Jika benar terjadi, inilah dampak paling buruknya:

Peristiwa lumpuhnya telekomunikasi mungkin akan membawa kelumpuhan pada sistem lainnya, seperti keuangan dan transportasi.


Sebuah semburan badai matahari yang kuat bisa membawa kerusakan dengan mengintervensi sumber listrik dan jalur komunikasi kita. Ini akan menyebabkan sistem menjadi overload dan akhirnya mengalami kerusakan.


Menurut salah satu laporan yang dikeluarkan oleh National Academy of Science Amerika Serikat, apabila badai itu terjadi, sekitar 300 pembangkit listrik di Amerika bisa lumpuh hanya dalam tempo 90 detik. Ini akan memutuskan persediaan listrik untuk 130 juta penduduk.


Setelah jaringan listrik terputus, persediaan air pun akan ikut terputus. Tanpa adanya listrik dan persediaan air, maka perekonomian akan menjadi lumpuh. Tidak ada aktifitas perkantoran dan transportasi seperti pesawat terbang atau kereta api. Bahkan fasilitas vital seperti markas militer atau rumah sakit juga akan ikut lumpuh.

Nah, sekarang positif thinking-nya dapat dihubungkan dengan klarifikasi NASA bahwa bumi akan baik-baik saja meski ada badai matahari, karena manusia telah belajar dari masa lalu. Sistem satelit sudah siatur sedimikian rupa agar dampak badai matahari dapat dikendalikan.

Bagaimana? Masih takut dengan 2012?

Diberdayakan oleh Blogger.