Membedakan warna tentu jadi hambatan bagi orang-orang yang buta
warna. Akibatnya, mereka seringkali mengalami kesulitan dalam membaca
warna lampu lalu lintas (lalin).
Hal ini menginspirasi Taro
Ochiai, seorang profesor di Kyushu Sangyo University untuk menciptakan
lampu lalu lintas bagi orang buta warna di Fukuoka, Jepang. Dilansir
dari Telegraph, Selasa 8 Februari 2012, lampu tersebut juga akan diuji coba selama satu bulan di Tokyo sebelum akhir Februari.
Dengan
cepat, para pengendara buta warna akan mengenali tanda X merah muda
yang dibenamkan dalam lampu merah. Mereka juga akan dengan mudah
mengenali tanda X biru yang dibenamkan dalam lampu hijau, yang dalam
penglihatan mereka menjadi berwarna kuning.
Penelitian
menunjukkan, kedua tanda X itu terlihat jelas, bahkan dari kejauhan.
Sementara, pengendara dengan mata normal tidak akan terlalu
memperhatikan tanda X.
Sejak dioda pemancar cahaya mulai marak
digunakan sebagai alternatif bola lampu biasa pada lampu lalu lintas,
Ochiai pun mulai meneliti penggunaannya pada 2003. Menurutnya, para
pengendara buta warna kesulitan melihat lampu lalu lintas biasa yang
menggunakan kecerahan sebagai indikator.
Lampu lalu lintas buatan
Ochiai ini, memenangkan penghargaan Good Design Award 2011 untuk
perlengkapan dan fasilitas publik. Melihat kesuksesan ujicobanya di
Fukuoka, Ochiai yakin lampu lalu lintas semacam ini bisa lebih banyak
digunakan.
Di seluruh dunia, sebanyak delapan persen populasi
pria dan 0,5 persen wanita memiliki kondisi buta warna. Dalam sebagian
besar kasus, warna merah dan hijaulah yang paling sulit dibedakan.
0 komentar:
Posting Komentar