Minggu, 15 April 2012

'Worm Hole' Mesin Waktu Yang Akan Segera Ditemukan

Ada banyak film maupun novel fiksi yang mengangkat cerita tentang manusia yang mampu menjelajahi waktu ke masa depan maupun ke masa lalu dengan imajinasi para sutradara dan aminasi film yang sangat memukau tapi apakah benar pada kenyataannya manusia dapat pergi menjelajahi waktu?


Para fisikawan tidak mau ketinggalan menganalisa aspek ilmiah dari teknologi-teknologi yang ditampilkan dalam film film yang bertemakan mesin waktu tersebut.
Dulu para fisikawan yang berani mengangkat topik time travel dianggap terlalu asyik berkhayal. Tetapi
sekarang justru para fisikawan kebingungan mencari bukti-bukti yang bisa menunjukkan secara pasti bahwa perjalanan menembus waktu ini tidak mungkin bisa dilakukan!

Ternyata konsep-konsep fisika yang ada justru mendukung teori time travelling ini! Siapa sangka bahwa sebenarnya kita pun sudah sering melakukan perjalanan menembus waktu dalam kehidupan sehari-hari kita! Dan sebenarnya tanpa menggunakan mesin waktu!
Penemuan fenomenal ini ditemukan oleh seorang fisikawan ternama, Albert Einstein, dengan teori relativitasnya.

Menurut Einstein, semakin besar kecepatan gerak suatu benda atau partikel, waktu akan berjalan semakin lambat bagi benda atau partikel tersebut. Saat kecepatannya mendekati kecepatan cahaya, 
Waktu akan berjalan begitu lambatnya sehingga benda yang bergerak dengan kecepatan setinggi itu bisa kembali ke posisi awal dengan sangat cepat.
 
Teori relativitas Einstein dapat dibuktikan dengan perjalanan ke ruang angkasa. Para astronot meninggalkan bumi menggunakan pesawat ulang-alik yang meluncur dengan kecepatan sangat tinggi. Jika mereka melakukan perjalanan selama 1 tahun di ruang angkasa dan kemudian kembali ke bumi, mereka bisa menemukan bahwa bumi mencatat waktu perjalanan mereka mencapai 10 tahun!

Ini berarti dua orang atau benda yang bergerak dengan kecepatan berbeda akan mengalami durasi waktu yang berbeda pula. Ini juga berarti bahwa para astronot itu sudah berada di masa depan mereka karena orang-orang yang ditinggalkannya kini menjadi 10 tahun lebih tua dari saat mereka pergi meninggalkan bumi (padahal mereka hanya pergi selama 1 tahun)!


Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering mengalami hal ini saat kita bepergian menggunakan pesawat terbang.

Kecepatan gerak pesawat memungkinkan kita untuk ‘lompat’ ke masa depan kita, walaupun lompatannya tidak jauh (hanya beberapa nanodetik) sehingga kita biasanya tidak menyadarinya. Jam atom yang sangat akurat dapat membuktikan bahwa kita sudah lompat beberapa nanodetik (1 nanodetik = 10-9 detik) ke masa depan! Efek yang kita rasakan adalah fenomena yang kita sebut Jet Lag.

Jika kecepatan bisa membuat kita lompat ke masa depan, bagaimana caranya kita bisa lompat ke masa lalu?
Albert Einstein lagi-lagi menjawab pertanyaan ini dengan teori relativitasnya. Fisikawan ini menyatakan bahwa gaya tarik gravitasi dapat memperlambat waktu!. Menurut Einstein, jam dinding yang dipasang di ruang bawah tanah (lebih dekat ke pusat bumi sehingga mengalami gaya tarik gravitasi yang lebih besar) berjalan lebih lambat dibanding jam dinding yang dipasang di tingkat tertinggi suatu gedung. Tentu saja perbedaannya sangat kecil dan hanya bisa dideteksi oleh jam atom.

Jadi, yang mempengaruhi waktu bukan hanya kecepatan, tetapi juga gravitasi. Ini berarti kita bisa kembali ke masa lalu kita dengan memanfaatkan medan gravitasi yang sangat kuat.

Black hole atau lubang hitam merupakan medan yang memiliki gravitasi paling kuat. Lubang hitam ini bisa menarik benda apa saja ke dalamnya.  Tidak ada yang bisa menghindari tarikan gravitasinya, termasuk cahaya. Cahaya atau partikel lain yang tertarik oleh lubang hitam akan langsung masuk ke dalamnya dan entah apa yang terjadi dengan benda yang masuk kedalamnya, dan semua yang tadinya ada menjadi tidak ada.

Banyak ilmuwan yang memperkirakan lubang hitam bisa menjadi pintu untuk kembali ke masa lalu karena gravitasinya yang begitu kuat. Tetapi semua partikel akan hancur jika masuk ke lubang hitam! Bagaimana bisa kembali ke masa lalu jika kita sudah hancur?

Para fisikawan akhirnya beralih meneliti Wormhole (Lubang Cacing). Wormhole juga merupakan medan yang memiliki gravitasi yang sangat kuat, tetapi tidak seperti lubang hitam. Jika suatu benda atau partikel masuk ke salah satu ujung lubang cacing, partikel itu masih bisa keluar di ujung lainnya. Jalur yang harus ditempuh dalam wormhole jauh lebih pendek dibanding jalur konvensional (merupakan sebuah jalan pintas). Ini seperti melewati terowongan di bawah bukit.


Perjalanan melalui bukit tentunya lebih jauh dibanding jarak yang harus ditempuh jika kita melewati terowongan yang terletak di bawah bukit tersebut.
Pembentukan wormhole didukung lagi oleh teori relativitas Einstein.
Menurut Einstein, massa dapat menyebabkan waktu ruang (spacetime) menjadi melengkung (curved)



Misalnya ada wormhole yang pintu masuknya tidak jauh dari atmosfer Bumi, tetapi pintu keluarnya berada di dekat bintang yang dipenuhi partikel netron (neutron star) yang memiliki gravitasi sangat tinggi. Kita tahu bahwa pada ketinggian di atas atmosfer bumi gaya gravitasi bumi semakin kecil karena menjauhi pusat bumi. Ini berarti di pintu masuk wormhole waktu berjalan cepat, tetapi di pintu keluarnya waktu berjalan sangat lambat (karena adanya gravitasi
bintang). 

Dengan demikian, jika kita memasuki wormhole tersebut kita bisa melakukan perjalanan dalam lorong waktu menuju masa lalu maupun masa depan! Satu hal yang pasti adalah pembuatan wormhole memang tidak mudah, tetapi menurut Fisika hal ini tidak mustahil.

Inspired by : www.kompasiana.com

4 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.