Kamis, 09 Februari 2012

Satelit Untuk Rencana Pengendalian Chip Pada Tubuh Manusia

Kita mengenal satellite sebagai alat komunikasi, tapi lain halnya dengan NASA menggunakan satellite untuk kepentingan penelitian, bukan komunikasi. Yang perlu kita ketahui juga adalah satellite dapat digunakan sebagai alat pengintai, bahkan beberapa membuat satellite penghancur yang dinamakan anti satellite weapons/”killer satellite”. Mereka mengatakan satellite dibuat untuk menghancurkan musuh. Sejarah mengajarkan kita bahwa siapapun bisa menjadi musuh.


Memang tidak dapat disangkal bahwa satellite memegang banyak peranan dalam perkembangan teknologi komunikasi. Handphone yang kita pakai sehari-hari terhubung melalui satelit. Hanya gelombang radio saja yang tidak melalui satelit karena gelombangnya tidak dapat menembus atmosfer. Gelombang radio akan dipantulkan kembali ke bumi.

Satellite dipasang dengan beberapa cara. Tidak jauh berbeda dengan teleskop luar angkasa. Ada yang dirakit jadi di bumi lalu dibawa dengan pesawat ulang-alik untuk diletakkan di orbit bumi. Ada juga satelit yang dirancang di luar angkasa. Biasanya satellite ini diberangkatkan dengan beberapa mekanik lalu mekaniknya itu yang merakit satellite tersebut di luar angkasa. Apabila satellite mengalami kerusakan, akan dikirim juga sekelompok mekanik untuk memperbaikinya langsung di luar angkasa. Ada juga satellite yang dibiarkan hancur begitu saja karena sudah waktunya. Ini termasuk salah satu faktor yang menambah sampah luar angkasa (space debris) yang sebenarnya sudah cukup banyak dan berbahaya.

NASA dan organisasi science lainnya memanfaatkan satellite sebagai alat untuk mebantu penelitian mereka. Oleh karena itu kita mengenal yang adanya penginderaan jauh yang berasal dari satellite-satellite yang digunakan untuk meneliti keadaan bumi. Lain halnya dengan NASA. NASA menggunakan satelit untuk meneliti objek yang berada di luar bumi. Misalkan yang paling terkenal dari NASA yaitu teleskop mereka yang dinamakan hubble. Teleskop ini juga diluncurkan keluar angkasa dan diadakan perakitan disana. Saat ini mereka merakit teleskop yang lebih hebat dari hubble. Teleskop ini menggabungkan empat lensa teleskop terbesar yang pernah ada. Kabarnya dengan adanya teleskop ini akan memperbesar penemuan tentang adanya kehidupan lain di luar sana.
Kecanggihan satellite ternyata disadari oleh banyak pihak. Oleh karena itu banyak isu yang berkembang seperti “batas atas“ kedaulatan nasional suatu negara, ketinggian dan implikasi politik yang terjadi terhadap pelanggaran batas tersebut, hak individual atau koloni atas penjelajahan luar angkasa.

Saat ini sedang marak mengenai penanaman verichip di tubuh manusia yang dibuat oleh mondex, kepanjangan dari Monetary dan Dexter. Chip ini akan ditanamkan di dahi atau di tangan kita. Jika kita membaca kegunaan daripada chips tersebut tentunya dunia akan menerimanya karena chips ini akan memberikan kemudahan seperti membeli barang, membuka rekening, travelling, medical condition  anda akan terbaca dengan chips ini, dan yang lebih fantastis keberadaaan anda akan dapat dilacak menggunakan satelit mereka  yang dinamakan Big Brother Satellite. 2 negara yang dipastikan sudah menggunakan VeriChip ini adalah China dan Rusia. mereka mendukung satelit Chips Big Brother ini dan pada tahun 2015 dikatakan bahwa China akan mempunyai 100 satelit GPS Big Brother dinegara mereka. Perlu diketahui pada saat ditanamkan, tranceiver yang menggunakan tenaga elektromekanik melalui gerakan dari otot-otot manusia. Aktivasi dapat dilakukan melalui remote monitor fasilitas daripada GPS. Alat tersebut juga dapat memonitor fungsi biologis dari tubuh manusia tersebut seperti detak jantung. Tranceiver didalam tubuh manusia tersebut juga dapat mengirim dan menerima data dari teknologi  GPS.

Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang bisa menjamin kalau satellite itu tidak akan disalahgunakan? Beberapa orang yang sudah memakai chip tersebut tentunya bisa dibuat mati apabila membangkang hanya melalui satellite yang dinamakan big brother. Bagaimana apabila semua manusia sudah menanamkan chip tersebut? Tentunya kekuasaan dunia akan dipegang oleh penguasa satellite tersebut. Lalu, apabila saatnya tiba apakah Indonesia akan menyetujuinya? Saya hanya bisa mengatakan satellite saat ini sudah tidak hanya sebagai alat komunikasi saja. Mungkin dari awal ia memang tidak dibuat untuk alat komunikasi, ada tujuan yang lebih besar di balik itu. Tapi siapa yang tahu?

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.